Sukabumi |7922|| Dari Sistem informasi Elektronik Data Bencana (SiEdan) yang dihimpun BPBD Kota Sukabumi, selama Januari s/d 31 Agustus 2022, secara aggregate tercatat sebanyak 109 kali kejadian, yang tersebar di 7 (tujuh) Kecamatan. Akibat kejadian tersebut ditaksir nilai kerugian mencapai Rp 7.661.395.000. Dengan luas area 47,39 Ha, dan 844 KK terdampak, diantaranya 6 (enam) orang Mengungsi, Korban Meninggal 1 (satu) Orang, Luka Ringan 4 (empat) orang, 667 Unit Bangunan Rusak, 46 Unit Rusak Berat, 165 Unit Rusak Sedang dan 456 Unit Rusak Ringan.
Bulan Februari merupakan frekuensi tertinggi yang dilaporkan masyarakat, tercatat 35 kasus dan terendah bulan April 4 kasus. Tanah Longsor dan Cuaca Ekstrem paling mendominasi masing-masing 29 kali dan terendah Angin Puting Beliung 2 (dua) kali. Aggregate nilai kerugian yang terbesar berasal dari jenis Banjir Rp 5.042.220.000 prakiraan luas area terdampak 42.682 Ha. Disusul dengan taksiran kerugian Tanah Longsor Rp 1.031.875.000 dan prakiraan luas area terdampak 2.826 Ha.
Sementara wilayah tertinggi ada di Kecamatan Cikole (22 kali) yang berasal dari Kelurahan Subangjaya dan terendah di Kecamatan Gunung Puyuh (9 kali) yang kejadian tertinggi berasal dari Kelurahan Sriwidari.
Berikut ringkasan jenis kejadian, frekuensi, taksiran nilai kerugian (Rp) dan area berdampak (M2) diantaranya :
1. Cuaca Ekstrem 29 kali, dengan taksiran kerugian mencapai Rp. 539.200.000 dan prakiraan luas area terdampak 890 M2;
2. Tanah Longsor 29 kali, dengan taksiran kerugian mencapai Rp. 1.031.875.000 dan prakiraan luas area terdampak 2.826 M2;
3. Banjir 25 kali, dengan taksiran kerugian mencapai Rp. 5.042.220.000 dan prakiraan luas area terdampak 42.682 M2;
4. Kebakaran 21 kali, dengan taksiran kerugian mencapai Rp. 1.025.100.000 dan prakiraan luas area terdampak 761 M2;
5. Puting Beliung 2 kali, dengan taksiran kerugian mencapai Rp. 16.000.000 dan prakiraan luas area terdampak 190 M2;
6. Gempa 3 kali, dengan sebaran di 7 (tujuh) Kecamatan.
Sementara itu sebaran kejadian berdasarkan wilayah, Kecamatan Cikole menempati peringkat tertinggi (22 kali), disusul Kecamatan Lembursitu (19 kali) dan Kecamatan Warudoyong (18 kali) serta disusul Kecamatan Baros (14 kali) dan Kecamatan Cibeureum serta Citamiang (12 kali). Laporan yang terendah berasal dari Kecamatan Gunung Puyuh (9 kali).
1. Cikole 22 kali, dengan nilai kerugian mencapai Rp. 631.250.000, dengan prakiraan luas area terdampak mencapai 6.879 M2;
2. Lembursitu 19 kali, dengan nilai kerugian mencapai Rp. 676.500.000 dengan prakiraan luas area terdampak mencapai 3.790 M2;
3. Warudoyong 18 kali, dengan nilai kerugian mencapai Rp. 545.750.000 dengan prakiraan luas area terdampak mencapai 4.483 M2;
4. Baros 14 kali, dengan nilai kerugian mencapai Rp. 2.763.375.000 dengan prakiraan luas area terdampak mencapai 17.073 M2;
5. Cibeureuem 12 kali, dengan nilai kerugian mencapai Rp. 2.273.220.000 dengan prakiraan luas area terdampak mencapai 12.915 M2;
6. Citamiang 12 kali, dengan nilai kerugian mencapai Rp. 468.200.000 dengan prakiraan luas area terdampak mencapai 822 M2;
7. Gunung Puyuh 9 kali, dengan nilai kerugian mencapai Rp. 296.100.000 dengan prakiraan luas area terdampak mencapai 1.387 M2;
8. Gempabumi yang dirasakan oleh seluruh wilayah kecamatan sebanyak 3 kali.
Sebaran kejadian berdasarkan Kalender Periode Januari s/d 31 Agustus 2022, terdapat lonjakan tinggi pada Bulan Februari 35 kejadian, Bulan Juni 18 kejadian, dan Juli 16 kejadian, disusul Bulan Januari 13 Kejadian, Bulan Mei 11 kejadian, Bulan Agustus 7 kejadian, Bulan Maret 05 kejadian, terendah Bulan April 4 kejadian.
Terhadap hal tersebut BPBD Kota Sukabumi telah melakukan penanggulangan bencana mulai dari prabencana, saat dan pasca bencana dalam bentuk upaya-upaya sebagai berikut :
1. Menetapkan Status Siaga Banjir dan Longsor dari Bulan 15 November 2021 dan berakhir pada tanggal 30 April 2022;
2. Menetapkan status darurat banjir dan tanah longsor pada 18 Februari 2022 Pasca terutama banjir jembatan merah kelurahan Jayaraksa Kecamatan dan sekitarnya serta pembentukan Pos Komando Penanganan Darurat Banjir Longsor;
3. Komunikasi, Informasi dan Edukasi Bencana kepada masyarakat dari Elemen Aparat/Petugas, Mahasiswa/i, KSR, Siswa/i, serta Partai Politik dalam bentuk Sosialisasi dan Penyuluhan, Pelatihan dengan tercapai sasaran kurang lebih 1500 Orang;
4. Menggelar Hari Kesiapsiagaan Bencana pada 26 April dimeriahkan Video Pendek Simulasi Mandiri Bencana dan Video Safety Briefing yang diikuti oleh SKPD, Kecamatan, Puskemas di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Sukabumi dan diikuti Perguruan tinggi serta BUMD;
5. Menfasilitasi Sosis GulBencal dan Edukasi siap menghadapi bencana baik di komunitas maupun fasilitasi dengan berbagai pihak seperti KIE Bencana di rumah sakit (ridogalih, kartika), perguruan tinggi (STH, STIKES, PT.BMMKI), Forum Pengurangan Risiko Bencana (Aksi Sukabumi Bersih Penanaman Pohon, dan pemasangan rambu-rambu bahaya), Ambalan Pramuka Kwarcab Kota Sukabumi, KPU dalam Manajemen Krisis Pemilu di daerah rawan bencana, dan Anak Usia Dini (TK);
6. Penyebarluasan informasi bencana dan peringatan dini kepada masyarakat serta mengsiagakan personil Satgas dan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana untuk antisipasi laporan aduan yang masuk;
7. Pelatihan dasar penanggulangan bencana bagi warga yang tinggal di kawasan Kelurahan Tangguh Bencana dan fasilitasi pengiriman untuk kegiatan penguatan kapasitas penanggulangan benana dengan pemerintah dan swasta seperti diklat Vertical Rescue di tempat Ketinggian serta Bimtek Teknologi Informasi Bencana dan Lokakarya Kesiapan dan Ketahanan Bisnis;
8. Mencetak booklet buku saku bencana, Infografis visual bencana serta mencetak dan memasang rambu papan informasi pada titik rawan kejadian serta mempekuat informasi bencana melalui media sosial, whatsapps dan situs serta aplikasi Sistem Elektronik Data Bencana (Siedan);
9. Melakukan rapat – rapat penguatan dan kemitraan dalam penanggulangan bencana dengan masyarakat melalui Inisiasi pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana tingkat Kota Sukabumi;
10. Melakukan rangkaian Aksi Siaga Bencana (ASB) Masa Iedul Fitri 1443 H dan Posko kolaborasi tingkat Jawa Barat bersama komunitas peduli bencana;
11. Melakukan Respon Cepat Penanganan Pertolongan dan Evakuasi bersama dengan instansi terkait, assesment ke lokasi kejadian terhadap aduan yang masuk;
12. Melakukan koordinasi pasca kejadian bencana dengan SKPD Teknis Terkait seperti Dinas PUTR untuk dilakukan perbaikan atau rehabilitasi terhadap bangunan yang terkena dampak bencana;
13. Fasilitasi pemasangan tenda dalam giat sentra vaksinasi yang diselenggarakan Dinas Kesehatan, TNI/POLRI dan Bawaslu, maupun fasilitasi Pemasangan Tenda bagi aktivitas komunitas;
14. Menampung korban yang terdampak bencana di RUMAH TESA (Tempat Evakuasi Sementara) yang disediakan BPBD Kota Sukabumi;
15. Meningkatkan keterampilan dan kesiagaan personil Penanggulangan Bencana di lapangan dengan dril optimalisasi alat-alat kebencanaan serta outbound mitigasi risiko bencana;
16. Gelaran Apel Kesiagaan Gabungan bersama Polres, TNI dan SKPD pada Siaga Banjir Longsor serta Pengamanan Lebaran dan Iedul Fitri;
17. Pemutahiran data penduduk Kota Sukabumi dengan kelurahan bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana prioritas dalam rangka Zona Tangguh Bencana;
18. Memberikan stimulan paket sembako bagi korban terdampak bencana dengan sasaran warga terdampak banjir Jayaraksa dan sekitarnya serta pemberian stimulan bagi korban bencana lainnya di Kota Sukabumi sejumlah 127 KK berupa paket natura, paket sembako dan stimulan material sampai dengan Bulan Agustus 2022;
19. Assessment Indeks Kapasitas Daerah dan Asessement Kelurahan Tangguh Bencana;
20. Membantu tugas-tugas lainnya dalam memelihara Ketentraman, Ketertiban, Keamanan dan Perlindungan Masyarakat.
Sukabumi, 7 9 22