Sukabumi |10522| Perhimpunan Tenaga Bantuan Medis Kedokteran Indonesa (PTBMMKI) bersama BPBD kota Sukabumi gelar Wilda Mengabdi. Kali ini berlangsung dua hari di kelurahan Karang Tengah kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi dari 9-10 April 22. Pada hari pertama diisi dengan edukasi bencana dan pada hari kedua layanan kesehatan dengan lokus yang berbeda beda.
PTBMMKI merupakan wadah organisasi mahasiswa nasional yang bergerak di bidang kegawat daruratan, kesehatan dan kemanusiaan. PTBMMKI juga merupakan himpunan dari Tim Bantuan Medis unit organisasi kegawatdaruratan medis mahasiswa dari intra fakultas di Indonesia . Visinya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan misinya sebagai wadah koordinasi medis mahasiswa kedokteran Indonesia.
Wilda Mengabdi bersama BPBD kota Sukabumi berasal dari berbagai perguruan tinggi seperti Trisakti, Unjani, UNPAD, UNJ Maranatha, dll bentuknya layanan kesehatani berupa pemeriksaan fisik kepada masyarakat umum dan pengobatan gratis serta edukasi bencana berupa Sosialisasi kelurahan Tanggap bencana bagi masyarakat. Tujuannya agar warga siap menghadapi bencana kapan pun terjadi. Selain itu kesehatan masyarakat juga meningkat serta mendukung Tujuan 3 Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yaitu memberikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia Sasaran nya adalah warga berusia 10-63 tahun, korban bencana, masyarakat kelas ekonomi bawah serta penyandang disabilitas.
Dalam kesempatan ini, BPBD Kota Sukabumi menuturkan dipilhnya kelurahan Karang Tengah sebagai lokus kegiatan bukan tanpa alasan melainkan selain kawasan rawan bencana karena topgrafinya yang tinggi juga untuk akselerasi program Keltana yang sudah digulirkan sejak awal. Dimana Karang Tengah, satu dari lima belas kelurahan yang ditetapkan sebagai kelurahan Tangguh Bencana oleh Walikota Sukabumi sehingga perlu terus berkelanjutan ditingkatkan kemandirian dan Ketanguhan terhadap bencana. Kelurahan Tangguh Bencana merupakan kelurahan yang mampu secara mandiri beradaptasi terhadap bencana dan cepat pulih dari kejadian apabila terjadi bencana dan dampak risiko bisa diminimalisir dengan keterlibatan semua pihak di tahapan legislasi, perencanaan, penguatan kapasitas apmas, penyelenggaraan hingga pendanaan kebencanaan.
Catatan yang diperoleh selama kurun 2013-2021 di kelurahan Karang Tengah kejadian yang dilaporkan kecendrungan naik dengan agregat 116 kejadian, didominasi dari tanah longsor dan cuaca ekstrem. Pada tahun 2021 misalnya tercatat 22 kasus, 2020 tercatat 11, selanjutnya 2019 ada 17 kasus, 2018 sebanyak 7, berturut turut 2017 10 kasus, 2016 terdapat 19 kasus, 13 kasus tahun 2015, 2014 sebanyak 8 dan terkahir 9 kasus pada tahun 2013.
#BPBD
#PTBMMKI